Jumat, 15 November 2013

Fakta Unik Tentang Linux



Linux merupakan sebuah sistem yang sangat menarik untuk dieksplorasi. Tidak hanya sekedar berbagai macam hal teknis yang bisa ditemukan dari eksplorasi tersebut, namun banyak juga cerita ringan yang mengiringi perjalanan linux. Dibawah ini adalah beberapa dari cerita tersebut:

1. Pada awalnya pencipta Linux, Linus Torvalds, ingin menamai sistem ciptaannya dengan nama Freax. Namun kolega Linus Torvalds di unversitasnya kurang menyukai nama ini dan mengganti nama Freax dengan Linux tanpa memberitahu Pak Torvalds terlebih dahulu. Pada akhirnya Linus Torvalds menyetujui nama Linux walaupun sebenarnya pada awalnya ia merasa nama ini dirasa terlalu egoistis.

2. Seiring semakin populernya Linux, maka diputuskan bahwa Linux harus memiliki maskot. Saat itu Pak Torvalds memilih seekor pinguin sebagai maskotnya. Alasan Pak Linus Torvalds memilih maskot ini ternyata karena ia pernah digigit oleh pinguin ketika berkunjung ke kebun binatang di Australia.

3. Menurut Security Space (penyedia jasa keamanan online), sekitar 60% server di seluruh dunia menggunakan linux untuk sistem operasinya. Angka ini bahkan diamini oleh CEO Microsoft Steve Ballmer pada tahun 2008. Ini berarti sebagian besar pengguna dunia maya secara sadar ataupun tidak sadar sebenarnya telah bersentuhan dengan linux.

4. Banyak orang yang merasa bahwa linux itu sulit digunakan serta memiliki tampilan yang jelek. Pendapat tersebut saat ini sudah tidak relevan lagi karena ternyata Android, salah satu OS smartphone yang paling populer saat ini, menggunakan kernel linux (yang kemudian dikembangkan lagi oleh Google) sebagai intinya. 

Android, Linux yang mendominasi dunia
5. Meskipun sangat populer di ranah mobile OS dan server, ternyata pasar Linux di area desktop computing (laptop dan desktop komputer) sangat rendah. Net Market Share menyebutkan hanya PC dan laptop yang terinstal linux hanya sebesar 1,29% saja dari total pemakaian OS di seluruh dunia.
 
6. Menurut sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2006, diketahui biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan ulang sebuah kernel linux adalah sekitar 1,14 milyar USD. Studi yang sama dilakukan kembali tahun 2011, dan nilainya meningkat menjadi 3 milyar USD. Meskipun demikian mahalnya, ternyata kernel linux tetap tersedia secara GRATIS dan terbuka.


Referensi
http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_Linux
http://en.wikipedia.org/wiki/Linux_kernel
http://en.wikipedia.org/wiki/Usage_share_of_operating_systems




Kamis, 14 November 2013

Distribusi Linux Untuk Pemula

Linux merupakan sistem operasi gratis yang bersifat terbuka (open source). Karena sifatnya ini semua orang bebas memodifikasi linux sesuai dengan kebutuhannya. Dari hal ini muncul berbagai macam varian linux (sering disebut distribusi atau distro) dengan berbagai macam penggunaan. Ada distro yang dikembangkan untuk kemudahan penggunaan sehari-hari dengan antarmuka yang indah, dan ada pula distro yang hanya dioperasikan berbasis teks. Berikut ini daftar distro linux yang cocok untuk pengguna yang baru berkenalan dengan linux.

Ubuntu
Desktop Ubuntu 13.10 Saucy Salamander

Ubuntu sering disebut sebagai distro yang membawa sistem operasi berbasis linux ke kalangan pengguna mainstream. Ubuntu merupakan distro yang sangat populer, bahkan beberapa produsen komputer menyertakan Ubuntu sebagai sistem operasi default di beberapa produknya. Selain itu, Ubuntu memiliki dukungan komunitas pengguna yang luar biasa. Komunitas ini aktif dalam membantu memecahkan permasalahan para pengguna Ubuntu, mulai dari permasalahan untuk mengganti tema desktop hingga ke permasalahan kompleks yang membutuhkan kemampuan pemrograman. 
Ubuntu menggunakan Unity sebagai desktop environment (DE). Desktop Environment adalah implementasi antarmuka sistem yang (biasanya) terdiri dari ikon, windows (jendela aplikasi), toolbar (panel), dan wallpaper. Salah satu fitur Unity terletak start menu yang disebut dash. Dash memiliki fungsi yang sangat lengkap, tidak hanya sekedar mencari aplikasi yang terinstal, Dash juga bisa melakukan pencarian secara online. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai Ubuntu, pengguna bisa klik ke situs resminya, di www.ubuntu.com.

Kubuntu
Desktop Kubuntu 13.10
Kubuntu merupakan distro turunan Ubuntu yang menggunakan KDE sebagai desktop environmentnya. Disebut sebagai distro turunan Ubuntu karena para pengembang Kubuntu tidak membuat distro mulai dari nol, akan tetapi memanfaatkan kode program Ubuntu yang kemudian dirubah dan dikembangkan sesuai keinginan (salah satunya adalah penggunaan KDE sebagai DE nya). Dari tampilannya, Kubuntu disebut lebih mudah diadaptasi oleh pengguna Microsoft Windows. Kubuntu saat ini menjadi distro pilihan penulis. Kelebihan Kubuntu adalah tingkat personalisasi desktopnya yang luar biasa. Pengguna bisa mengatur desktop sesuai yang diinginkan, misalnya desktop tanpa panel, atau dengan dua panel atas dan bawah, atau dengan letak panel di samping kanan dan kiri, dan banyak lagi. Panel yang digunakan juga bisa diatur panjang dan pendeknya serta lebar dan tipisnya. Dengan tingkat kustomisasi yang tinggi, maka tak jarang pengguna Kubuntu memiliki tampilan desktop yang sangat berbeda satu dengan yang lain. Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai Kubuntu, pengguna bisa klik ke situs resminya di www.kubuntu.org

Linux Mint
Linux Mint juga merupakan distro turunan Ubuntu, meskipun dalam perkembangannya Linux Mint berusaha memisahkan diri dari Ubuntu. Linux Mint memilih untuk menggunakan desktop environment yang dikembangkan sendiri bernama Cinnamon. Dari tampilan di atas, terlihat bahwa Linux Mint Cinnamon memilih untuk merepresentasikan dirinya sebagai salah satu desktop dengan tampilan klasik, yaitu dengan diletakkannya satu panel dibawah, dengan tombol menu di sudut kiri. Salah satu fitur unggulan Linux Mint adalah dukungan penuh terhadap file multimedia seperti mp3. Perlu diketahui bahwa hampir semua distribusi linux mampu memainkan file multimedia layaknya Microsoft Windows, akan tetapi karena adanya permasalahan hak cipta maka tidak semua distro mampu memutar file multimedia ini secara langsung. Kebanyakan dari distro ini mengharuskan penggunanya untuk mengunduh codec tertentu (yang bisa dilakukan dengan sangat mudah) untuk bisa memainkan file multimedia. Sedangkan pada Linux Mint, pengguna tidak perlu lagi mengunduh codec tersebut. Dengan kelengkapan yang dimilikinya, Linux Mint merupakan distro yang sangat direkomendasikan untuk pengguna pemula Linux, terutama yang memiliki akses internet yang terbatas. Informasi mengenai Linux Mint bisa dibaca di situs resminya, www.linuxmint.com

Elementary
ElementaryOS Luna
ElementaryOS merupakan distro baru yang fenomenal. Rilis distro ini ditunggu-tunggu oleh pengguna setianya. Banyak situs teknologi yang memberikan ulasan dengan nilai memuaskan, baik dari segi performa ataupun dari segi penampilan. Jika melihat dari screenshot diatas, jelas bahwa antarmuka elementaryOS sangat dipengaruhi oleh sistem operasi dari Macintosh atau MacOS. Namun ketika digunakan, jelas terlihat bahwa elementary sangat berbeda dengan MacOS. Penampilan elegan elementaryOS diimbangi dengan performa yang cepat dan responsif, bahkan termasuk yang paling baik jika dibandingkan dengan distro modern lain seperti KDE, Ubuntu, atau Linux Mint. Bagi pengguna yang ingin memakai distro linux dengan penampilan yang memanjakan mata maka elementaryOS merupakan distro yang tepat. Untuk mengunduh dan membaca artikel terkait elementaryOS, klik di situs resminya www.elementaryos.org

Sebenarnya masih banyak distro lain yang tergolong mudah untuk digunakan, misalnya openSUSE, Fedora, Mageia, dan banyak lagi. Adapun distro yang tercantum dalam daftar ini adalah distro yang pernah penulis coba dalam jangka waktu yang cukup lama. Untuk mengetahui distro lain dan segala keunikannya, silahkan untuk membaca artikel di link berikut ini.

Rabu, 13 November 2013

Kubuntu - Basic Use

 
Kubuntu adalah sistem operasi yang mudah untuk digunakan. Pengguna yang terbiasa mengoperasikan komputer dalam kesehariannya pasti tidak akan menemui kesulitan dalam beradaptasi dengan Kubuntu. Tulisan dibawah ini diharapkan bisa membantu pengguna untuk lebih cepat mengenal fitur-fitur dasar Kubuntu, mulai dari membuka aplikasi tertentu, melakukan instalasi berbagai aplikasi dari software center, hingga menginstal aplikasi untuk Windows ke dalam Kubuntu.

1. Menggunakan Kickoff Application Launcher
Pada Microsoft Windows dikenal satu tombol yang berfungsi sebagai pusat aktivitas pengoperasian yaitu Start Menu. Sama halnya dengan Kubuntu, ia juga memiliki Start Menu nya sendiri yang dinamakan Kickoff Application Launcher yang bisa dimulai dengan klik ikon huruf K yang ada di pojok kiri bawah. 


Kickoff Application Launcher pada Kubuntu
Kickoff terbagi menjadi beberapa submenu yaitu
  • Favorites, merupakan submenu yang berisi aplikasi favorit pengguna. Untuk menambahkan aplikasi ke dalam submenu favorites, klik kanan pada aplikasi yang diinginkan kemudian pilih opsi Add to Favorites.
  • Applications, berisikan semua aplikasi yang telah diinstal. Aplikasi yang ada dalam submenu ini dibagi menjadi beberapa kategori, diantaranya adalah Graphics yang berisikan berbagai aplikasi pengolah grafis, Office yang berisi berbagai aplikasi perkantoran, dan lainnya.
  • Computer. Pada submenu ini pengguna bisa menemukan aplikasi untuk mengatur sistem (settings), menginstal berbagai aplikasi (Muon Discover), dan menjalankan perintah melalui command line (Run). Selain itu submenu ini juga menampilkan jalan pintas ke folder pengguna.
  • Recently Used. Submenu ini berisikan aplikasi serta dokumen yang baru saja digunakan oleh pengguna.
  • Leave. Melalui submenu ini pengguna bisa mematikan atau merestart sistem, atau keluar dari sesi (log out) serta mengunci sistem dengan kata sandi (lock). 

2. Menggunakan File Manager Dolphin Untuk Mengatur File
Pengguna yang terbiasa menggunakan Windows pasti mengetahui windows explorer. Aplikasi ini berfungsi untuk mengatur berbagai macam file, mulai dari dokumen teks, foto, audio, video, dan banyak lagi. Sama dengan Windows, Kubuntu juga memiliki aplikasi pengelola file yang disebut dengan Dolphin.


File Manager Dolphin Pada Kubuntu
Gambar di atas menunjukkan Dolphin yang sedang menampilkan folder home pengguna. Dari gambar tersebut terlihat bahwa antarmuka Dolphin jauh berbeda dengan Windows Explorer. Bahkan, banyak pendapat dari pemerhati teknologi yang menilai bahwa Dolphin merupakan file manager yang sangat baik, bahkan jika dibandingkan dengan Windows Explorer. Salah satu fitur Dolphin yang cukup bermanfaat adalah kemampuan untuk membuka beberapa tab sekaligus dalam satu jendela layaknya peramban web. Hal ini tentunya memudahkan ketika pengguna ingin memindahkan atau menyalin file dari satu folder ke folder yang lain tanpa harus repot berpindah jendela aplikasi file explorer. Fungsi klik mouse yang biasa digunakan di Windows Explorer juga berlaku di Dolphin. Misalnya klik kanan pada sebuah file akan memunculkan opsi untuk mengatur file tersebut (copy, cut, paste, dan lainnya). Perbedaan Dolphin dengan Windows Explorer adalah pada Dolphin pengguna cukup menekan klik kiri satu kali untuk mengakses file atau folder (pada Explorer dibutuhkan dua kali klik), sedangkan untuk memilih file atau folder maka pengguna cukup meletakkan kursor mouse di atas ikon file atau folder yang diinginkan.

3. Melakukan Instalasi Aplikasi Baru dengan Muon Discover
Perhatian: untuk melakukan instalasi perangkat lunak di Kubuntu, pengguna wajib memiliki koneksi internet yang stabil. 

Kubuntu sebenarnya merupakan sistem operasi yang telah menyertakan paket aplikasi yang lengkap dalam proses instalasinya. Artinya, ketika pengguna menginstal Kubuntu, secara otomatis sistem juga akan menginstal beragam aplikasi dengan berbagai fungsi, mulai dari fungsi perkantoran (office) hingga fungsi pengolah grafis. Sehingga Kubuntu bisa langsung digunakan untuk bekerja (atau bermain) tanpa harus menginstal perangkat lunak tambahan. 
Meskipun telah dilengkapi berbagai aplikasi, tidak ada salahnya jika pengguna ingin menginstal aplikasi tambahan terutama beberapa aplikasi yang sering dipakai di Microsoft Windows. Instalasi aplikasi di Kubuntu dilakukan secara terpusat melalui software center yang dinamakan Muon. Melalui Muon, pengguna bisa memasukkan kata kunci perangkat lunak yang diinginkan, dan Muon akan menampilkan hasil yang relevan dengan kata kunci tersebut.
Untuk menggunakan Muon, klik pada tombol Kickoff, kemudian arahkan kursor ke tab Computer, kemudian klik Muon Discover. Setelah jendela aplikasi Muon terbuka, pengguna bisa memilih perangkat lunak yang diinginkan untuk diinstal. Hal ini bisa dilakukan dengan memilih kategori perangkat lunak ataupun menggunakan kolom pencarian (search bar). Lebih disarankan agar pengguna melakukan instalasi melalui search bar karena lebih mudah dan lebih cepat. Sebagai contoh, pengguna ingin menginstal VLC Media Player, maka yang harus dilakukan adalah pada kolom search ketik VLC dan tekan enter. Nantinya Muon Discover akan menampilkan aplikasi VLC di hasil pencariannya. Tinggal klik instal dan secara otomatis VLC akan terinstal di komputer pengguna.

Muon Discover menunjukkan hasil pencarian dengan kata kunci "VLC"
Langkah ini juga bisa dilakukan untuk menginstal aplikasi lain seperti Inkscape (aplikasi pengolah vektor seperti Corel Draw), GIMP (aplikasi pengolah grafis seperti photoshop). Yaitu dengan mengklik Muon Discover dan masukkan kata kunci yang relevan (inkscape atau gimp) di kolom search. Selanjutnya tinggal klik install dan sistem secara otomatis akan menginstal ke komputer pengguna.
 
Selain menggunakan Muon, beberapa aplikasi bisa diinstal secara langsung. Misalnya di Kubuntu 13.10 telah tersedia opsi instalasi Firefox tanpa harus menggunakan Muon. Untuk menginstal Firefox, pengguna cukup mengklik tombol Kickoff, kemudian arahkan kursor ke Applications > Internet. Di menu Internet ini pengguna akan menemukan pilihan untuk melakukan instalasi Firefox. Peramban web lainnya, Google Chrome juga diinstal tidak melalui Muon Discover. Untuk menginstal Google Chrome, gunakan peramban web bawaan (Rekonq) atau Firefox yang telah terinstal dan arahkan ke halaman web Google (google.com). Biasanya nanti akan muncul opsi di sebelah kanan atas halaman google untuk menginstal google chrome. Klik pada link tersebut dan pilihlah opsi download yang sesuai dengan sistem komputer. Jika pengguna menginstall Kubuntu versi 32 bit maka yang harus didownload adalah google chrome 32 bit deb (for debian/ubuntu). Dan jika komputer pengguna terinstal versi 64 bit maka yang harus didownload adalah 64 bit deb.

4. Menggunakan Wine untuk menjalankan aplikasi untuk Microsoft Windows di Kubuntu.
Saat ini, telah banyak dikembangkan beragam aplikasi yang dikhususkan untuk diinstall di linux. Namun ada kalanya pengguna tetap menginginkan untuk menggunakan aplikasi yang biasa digunakan di Microsoft Windows. Karena perbedaan antara Windows dan Linux, maka aplikasi untuk Windows tidak bisa begitu saja diinstal di linux. Untungnya linux memiliki solusi untuk permasalahan ini, yaitu dengan menggunakan aplikasi yang bernama Wine. Wine memungkinkan pengguna untuk menginstal berbagai aplikasi untuk Windows agar bisa dijalankan di linux. Wine bisa diinstal melalui Muon Discover dengan mengetikkan kata kunci "Wine" di kotak search.

Perhatian: Gunakan selalu aplikasi atau perangkat lunak yang legal dan resmi. Hindari penggunaan perangkat lunak bajakan. Perangkat lunak bajakan akan meningkatkan resiko error pada penggunaan dan biasanya disusupi banyak malware dan virus yang bisa menimbulkan kerusakan pada sistem.

Microsoft Office 2010 yang sedang diinstal ke Linux menggunakan Wine (sumber gambar appdb.winehq.org)
Setelah instalasi Wine selesai, pengguna bisa melakukan instalasi aplikasi Windows yang diinginkan. Cara instalasinya pun mudah, cukup dengan klik dua kali pada file instalasi maka secara otomatis Wine akan menjalankan installer layaknya di Windows. Sebagai contoh screenshot diatas menunjukkan Wine yang sedang melakukan proses instalasi Microsoft Office 2010 kedalam Kubuntu. Untuk mengetahui kompatibilitas aplikasi yang bisa berjalan di Wine, pengguna bisa merujuk ke situs http://appdb.winehq.org/. Pada situs tersebut pengguna bisa melihat aplikasi apa sajakah yang kompatibel dengan Wine. Beberapa aplikasi populer selain Microsoft Office 2010 yang bisa dijalankan melalui Wine diantaranya adalah AutoCAD 2008 dan Adobe Photoshop CS4.





Senin, 04 November 2013

Berkenalan Dengan Kubuntu


Kubuntu merupakan sistem operasi berbasis Linux yang dapat diunduh secara gratis dan digunakan secara bebas. Harga yang gratis bukan berarti fitur Kubuntu tidak lengkap. Justru sebaliknya, Kubuntu memiliki fungsi dan fitur yang sangat lengkap, beberapa diantaranya bahkan tidak ditemui di sistem operasi lain yang berbayar.
Kubuntu merupakan turunan dari Ubuntu, salah satu sistem operasi berbasis Linux yang cukup terkenal saat ini. Dibandingkan Ubuntu, Kubuntu lebih mudah diadaptasi oleh pengguna Microsoft Windows terutama Windows 7 karena tampilan antarmuka desktopnya yang hampir mirip dengan Windows. Antarmuka Kubuntu dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Desktop Kubuntu 13.10
Kickoff Application Launcher memiliki fungsi serupa Start Button pada Microsoft Windows. Ketika tombol ini di klik, ia akan menampilkan menu yang memuat aplikasi yang telah terinstall serta perintah pengoperasian lain seperti merestart atau mematikan komputer.
Task Manager menampilkan program-program yang dijalankan. Pada gambar diatas terlihat ada 3 program yang sedang dijalankan yaitu Calligra Words (aplikasi Office), Dolphin (File Manager), serta Firefox (Peramban Web). Aplikasi yang aktif memiliki warna font yang lebih jelas dibanding aplikasi yang diminimize. Terlihat dalam gambar diatas Dolphin memiliki font yang terlihat terang dikarenakan aplikasi tersebut dalam keadaan terbuka.
System Tray menampilkan informasi sistem seperti baterai dan informasi wifi, serta menampilkan shortcut yang berguna untuk mengatur sistem seperti mengatur kecerahan layar, mengatur volume suara, bluetooth, dan pengaturan lainnya.
Desktop Folder menampilkan file-file yang berada pada folder desktop pengguna. Folder ini bisa diatur untuk menampilkan isi folder yang lain, misalnya folder dokumen, folder gambar, dan folder lain sesuai keinginan pengguna.
Toolbox memiliki fungsi untuk mengatur penggunaan dekstop seperti menambahkan widget (misalnya widget jam analog, widget cuaca, pembaca berita rss, dan sebagainya).

Meskipun secara sekilas memiliki kemiripan, Kubuntu merupakan sistem operasi yang sangat berbeda dengan Windows. Salah satu keunggulan Kubuntu dibandingkan Windows adalah Kubuntu telah terinstal dengan paket perangkat lunak yang komplit, mulai dari perangkat lunak perkantoran (office) hingga ke perangkat lunak pemroses grafis. Sehingga pengguna yang menginstal Kubuntu dapat langsung menggunakan komputernya untuk bekerja tanpa harus bingung mengunduh atau menginstal software tambahan. Berikut ini beberapa perangkat lunak yang terpasang secara otomatis bersamaan dengan proses instalasi Kubuntu :
  • Rekonq yaitu perangkat lunak peramban web (web browser)
  • LibreOffice, merupakan perangkat lunak perkantoran (office) yang memiliki fungsi sama dengan Microsoft Office
  • Amarok dan Dragon Player, pemutar audio dan video
  • Gwenview, perangkat lunak untuk mengorganisir foto (serupa ACDSee atau Picasa)
  • dan beragam perangkat lunak yang lain
Proses instalasi Kubuntu terbilang cukup mudah. Pengguna dapat memasangnya berdampingan dengan sistem operasi lain seperti Microsoft Windows tanpa harus menghapus partisi Windows tersebut. Sistem instalasi berjalan dengan otomatis dan dipandu dengan instruksi yang mudah dipahami. Bila pengguna masih belum mantap untuk menginstal Kubuntu secara permanen ke dalam komputernya, Kubuntu menawarkan fitur untuk mencoba sistem operasi ini secara langsung dari CD ataupun dari USB Flash Disk secara live tanpa mengubah sedikitpun file-file ataupun sistem yang ada di hard disk. Ketika pengguna merasa puas dengan performa Kubuntu, maka pengguna bisa langsung melakukan instalasi. Sebaliknya, jika pengguna merasa Kubuntu bukan sistem yang tepat untuk dirinya, maka cukup dengan mencabut flashdisk sistem operasi sebelumnya bisa digunakan kembali.

Tertarik menggunakan Kubuntu? File iso Kubuntu bisa di download di http://www.kubuntu.org/getkubuntu. Untuk menginstall Kubuntu, pengguna bisa mengikuti petunjuk yang ada di sini untuk menginstal dari DVD, atau di sini untuk instalasi dari USB Flashdisk .
Selamat belajar dan berpetualang!!

Berkenalan dengan Libre Office Writer


LibreOffice Writer (Writer) merupakan program pemroses kata (word processing) yang memiliki fungsi sama dengan Microsoft Word. Perbedaan paling utama antara Writer dengan Word adalah Writer dapat diinstall secara bebas dan gratis tanpa biaya lisensi, sementara Word tersedia dengan harga yang cukup mahal. Secara fungsionalitas, antara Writer dan Word tidaklah jauh berbeda.


FItur LibreOffice Writer
Writer memiliki beberapa fitur utama, diantaranya adalah:
  • Mengenali, mengolah, dan menyimpan file dalam format Microsoft Word (doc, docx).
  • Mampu mengekspor / menyimpan dokumen secara langsung dalam format pdf.
  • Mempunyai kemampuan pengolahan dokumen setara dengan aplikasi lain yang lebih berbayar, misalnya pengaturan font, paragraf, judul halaman, pemberian nomor halaman hingga kepada pemberian komentar pada dokumen, dan proteksi dokumen dengan menggunakan password.
  • dan banyak fitur unggulan lainnya.

Tampilan antarmuka LibreOffice Writer
Sekilas, LibreOffice Writer memiliki tampilan yang serupa dengan Microsoft Word versi 2003. Meskipun dari sisi tampilan terkesan kurang menarik, akan tetapi hal ini tidak mempengaruhi kelengkapan fungsi yang dimiliki oleh Writer. Beberapa pengguna bahkan lebih menyukai tampilan Writer yang simpel jika dibandingkan dengan tampilan Ribbon pada Microsoft Word 2007 keatas yang nampak rumit. Berikut ini tampilan utama program LibreOffice Writer:

Tampilan / Antarmuka LibreOffice Writer 4.1
Title bar menunjukkan judul dokumen yang sedang dikerjakan. Apabila dokumen belum disimpan dengan nama spesifik maka title bar akan menampilkan judul untitled x, dimana x merupakan nomor dokumen yang sedang dikerjakan.
Menu bar merupakan panel yang memuat perintah standar untuk mengoperasikan program. Klik pada salah satu menu akan memuat submenu yang lain. Misalnya klik pada File akan memuat submenu yang berisikan perintah diantaranya New, Save, dan Print.
Standard toolbar merupakan panel tool standar yang terdapat pada program LibreOffice lainnya, seperti Calc, Draw, Impress. Pada panel ini terdapat salah satu tombol yang merupakan salah satu fitur utama pada LibreOffice yaitu tombol navigator. Tombol navigator disimbolkan dengan ikon berbentuk kompas. Fungsi dari navigator adalah untuk melacak elemen tertentu pada dokumen, baik berupa judul, sub judul, grafik, tabel, dan sebagainya.
Formatting Bar merupakan panel yang berfungsi untuk mengatur dokumen yang sedang dikerjakan. Apabila pengguna sedang mengerjakan dokumen yang berupa teks, maka panel ini akan menampilkan fungsi-fungsi yang berguna untuk mengatur teks, misalnya memilih font, mengatur paragraf, dan sebagainya. Jika pengguna memasukkan file gambar kedalam dokumen yang sedang dikerjakan, maka toolbar ini akan berubah menampilkan fungsi yang berguna untuk mengolah gambar tersebut, misalnya mengatur letak gambar di teks, memberi warna pada gambar, dan sebagainya.
Status bar menampilan keterangan dokumen yang sedang dikerjakan, misalnya jumlah kata dan jumlah halaman, serta terdapat pula beberapa fungsi pengaturan seperti mengatur tampilan zoom halaman serta melihat layout halaman.

Pengoperasian LibreOffice Writer terbilang cukup mudah. Para pengguna yang terbiasa menggunakan program pemroses kata lainnya (semisal Microsoft Word atau iWork) tidak akan mengalami kesulitan dalam menggunakan LibreOffice Writer. Shortcut atau tombol pintas yang biasa digunakan pada aplikasi Office lain juga dapat digunakan di LibreOffice, misalnya ctrl+n untuk membuat dokumen baru, ctrl+s untuk menyimpan dokumen, dan ctrl+p untuk mencetak dokumen.

LibreOffice dapat diunduh di http://www.libreoffice.org/. Para pengembang LibreOffice mendorong penggunanya untuk menyebarkan program ini ke lingkungannya. Bahkan pihak pengembang juga memperbolehkan bagi pengguna yang ingin mengcopy dan memperbanyak LibreOffice serta menjualnya tanpa harus meminta izin khusus ke pihak pengembang. Jadi, tunggu apa lagi, segera unduh dan rasakan sendiri fitur mahal dari perangkat lunak gratisan ini.

Artikel yang sebaiknya dibaca untuk semakin mengenal LibreOffice